manggaraitimurkab.go.id Borong,- Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur adakan rapat koordinasi bersama PLN wilayah kerja Flores, Selasa (15/09) di Lehong, Borong. Rakor ini bertujuan untuk melihat kemajuan pembangunan listrik pedesaan di kabupaten ini.

Bupati Agas Andreas dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa saat ini terdapat 3 (tiga) kecamatan yang tingkat elektrifikasinya masih sangat rendah yakni Elar Selatan, Elar dan Sambi Rampas. "Tiga kecamatan jadi perhatian serius karena warganya sudah sangat merindukan listrik," lanjutnya. Ditargetkan pada tahun 2022 semua desa sudah mendapat akses penerangan penerangan listrik.

Untuk mencapai target ini, persoalan kesulitan akses dalam membangun jaringan listrik menjadi perhatian utama Bupati Agas Andreas. Sementara untuk mengatasi kesulitan keuangan warga miskin untuk mendapatkan meteran listrik maka disiapkan dana Corperate Social Responsibility (CSR) yg berasal dari BUMN, BUMD akan diarahkan ke pembiayaan ini. Selain itu ada juga sumbangan dari ASN yang khusus untuk pemasangan meteran bagi warga miskin.

"Belum ada anggaran khusus dari Pemda untuk meteran gratis tapi kita bisa ambil dari CSR dan diprioritaskan untuk rumah gendang dan sarana ibadat," tambahnya.

Selama ini, salah satu persoalan yang dihadapi saat pemasangan jaringan adalah ijin penebangan pohon milik warga. Untuk persoalan ini, lanjutnya diperlukan koordinasi para camat dan kepala desa untuk melakukan pendekatan secara adat Manggarai kepada tokoh masyarakat dan warga yang bersangkutan. "Pendekatan secara adat mutlak dilakukan guna menghindari ketersinggungan warga," ujar Bupati Andreas.

Selain itu setiap camat dan kepala desa diharapkan untuk mendata semua rumah tangga yang ada di wilayahnya yang belum tersambung jaringan listrik. Hal ini menjadi sangat penting dengan pendekatan rumah tangga sehingga diketahui dengan pasti jumlah yang harus ditangani.

Manager Unit Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) Flores, Simi Lapabesi dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa sepanjang 2019 telah dikerjakan pemasangan jaringan pada 30 desa di Manggarai Timur. Sementara dalam tahun ini, periode Januari hingga September telah dilakukan di 16 desa. Dengan demikian secara keseluruhan di Manggarai Timur, jaringan listrik telah terpasang di 101 desa/kelurahan dari 176 desa/kelurahan yang ada di wilayah ini. 

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah ini sehingga semakin banyak warga yang bisa menikmatinya," ungkap Simi. Untuk itu beliau mengharapkan kerjasama dan bantuan pemerintah daerah hingga desa dalam membantu memperlancar proses pemasangan jaringan baru.

Ditambahkannya, beberapa persoalan utama yang sering dihadapi di lapangan adalah kesulitan akses jalan, ijin melewati Kawasa Konservasi BKSDA dan ijin pemancangan tiang dan penebangan pohon warga yang dilewati jaringan. Kerjasama dan dukungan semua pihak menjadi kunci utama sehingga target Bupati Agas Andreas bisa tercapai. Target ini, menurutnya bisa lebih cepat tercapai bila semua pihak busa bekerjasama dan membantu dalam membantu mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi di lapangan. (kmfkmt)