ManggaraiTimur,MC- Hawa sejuk, sambut pagi di desa Pocong, kecamatan Poco Ranaka Kabupaten Manggarai Timur. Kopi, Mangga, Cokelat dan Kelapa berderet bergantian sepanjang jalan desa. Batu batu berukuran raksasa, ikut menjadi “ penghuni “ bersama warga desa Pocong. Berdesakkan, berdiri tegak dengan “ angkuh “ diantara padi yang merunduk, mengapit jalan dan menjadi “ pagar “ halaman rumah di warga desa.  

Sebagai daerah sedang, desa Pocong menjadi tempat hidupnya beragam jenis tanaman. Manajemen perkebunan yang masih konservatif dan belum tersedianya infrastruktur jalan menuju pusat pertanian dan perkebunan pada beberapa tahun lalu, menjadi hambatan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang terasa hingga saat ini.

“Harga komoditi yang terus berubah ubah ini juga sulit buat petani pak. Dulu ketika harga cengkeh turun, hampir semua pohon cengkeh dipotong dan diganti dengan tanaman lain. Ketika harga cengkeh sudah bagus, baru petani mulai tanam lagi “, kata Aloysius Samit, Kepala desa Pocong.

Daya saing yang belum optimal, berdampak pada semakin meningkatnya jumlah migrasi sosial warganya, yang cenderung memilih merantau ke daerah lain atau menjadi buruh migran untuk meningkatkan kesejahteraan. Akibatnya, beragam potensi yang ada kehilangan tenaga kerja produktifnya.

 

Respons Cepat Atasi Stunting

Tahun 2019, desa Pocong menjadi salah satu desa dengan status desa Stunting, dengan jumlah 12 orang balita terpapar Stunting. Dari pantauan tim Media Center Kabupaten Manggarai Timur, kasus Stunting yang terjadi dipicu oleh dua factor utama. Pertama, lemahnya daya saing ekonomi masyarakat dan yang kedua adalah, beberapa aspek utama. Berdasarkan informasi dari Kepala desa dan petugas kesehatan, kasus Stunting di desa Pocong, diakibatkan oleh 2 faktor utama.

Pertama. Faktor ekonomi keluarga yang berdampak pada terbatasnya asupan gizi balita yang bisa dipenuhi keluarga. Kedua, minimnya kesadaran dan pengetahuan kesehatan selama kehamilan dan supan gizi balita.

Kondisi ini, direspons pemerintah desa melalui dana desa. Selain kader dan fasilitas kesehatan, kegiatan makanan tambahan pun dilakukan secara berkala. Berbagai langkah ini terus dimonitoring melalui kegiatan posyandu secara rutin, terutama untuk memantau berat dan tinggi balita. Serta melaksanakan kunjungan rumah secara berkala. Langkah ini mendatangkan hasil yang cukup menggembirakan. Dari kasus 12 balita Stunting diawal tahun, kini turun menjadi 9 kasus diakhir tahun.

Aloysius Samit sangat yakin, angka Stunting didesanya akan terus menurun hingga semester pertama tahun 2020 mendatang. “Kita akan tingkatkan dukungan ditahun berikutnya. Sehingga angka Stunting ini terus turun. Kalau orang tua, konsiten mengolah makanan sehat di rumah, ini masalah pasti tuntas “.

Kerja Besar Infrastruktur Dasar

Program dan kegiatan jangka pendek ini tentu harus disertai dengan gebrakan besar yang bersifat elementer. Peningkatan daya saing ekonomi masyarakat mulai diupayakan, dengan memanfaatkan dana desa tahun anggaran 2018/2019. Secara bertahap, pemerintah desa membuka jalan tani dari desa menuju Kawasan lahan pertanian dan perkebunan warga. “ kami buka jalan ini, dengan kegiatan padat karya pak. Sehingga dana desa ini bisa juga dinikmati warga “, Kata Aloysius.

Jalan telford sepanjang 1500 meter saat ini telah rampung dituntaskan dan segera ditindaklanjuti dengan timbunan sirtu. Mengatasi kondisi tanah yang labil pada daerah tebing, tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 170 meter turun dibangun. Jalur ini juga menghubungkan desa Pocong dan Compang Laho serta wilayah kecamatan lamba Leda.

Walaupun berada diwilayah pedalaman, masyarakat desa Pocong telah menikmati energi listrik yang bersumber dari tenaga angin. Melalui program inovasi desa tahun 2018, 14 unit Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) dibangun dan menjadi sumber penerangan warga desa Pocong. Begitu pula dengan instalasi jaringan air minum bersih, yang tuntas sejak lama dan telah dinikmati warga.

Lingkungan Sehat

Stefanus Jhon (53), menjadi salah satu dari empat warga, yang memperoleh kegiatan bantuan bahan perumahan yang digulirkan pemerintah desa Pocong di tahun 2019. Bangunan rumahnya yang lama kini tak terlihat lagi, kecuali tumpukan material bahan bangunan. Untuk sementara, Stefanus dan keluarganya tinggal di rumah milik keluarganya.

“ Program ini sangat membantu kami sekeluarga. Terima kasih buat kraeng Kepala desa yang sudah membantu “, kata Stefanus, yang baru sebulan pulang dari tanah rantau Kalimantan, sebagai pekerja perkebunan kelapa Sawit. Stefanus tak sendirian, pemerintah desa Pocong telah mengagendakan, melanjutkan kegiatan serupa dengan target 4 buah rumah warga setiap tahunnya.

Tidak berhenti disitu saja. Pemerintah desa Pocong, telah mengagendakan bantuan kloset untuk memperbaiki kualitas jamban milik warga. “ Kita akan bantu dalam skala yang cukup besar tahun depan (2020), sehingga bisa terlihat perubahan atau dampaknya “, kata Aloysius.

Langkah ini akan ditindaklanjuti dengan kampanye perilaku hidup sehat terkait sanitasi. Keberadaan lembaga pendidikan PAUD, SD dan kegiatan sekolah minggu menjadi wadah membangun perilaku sehat sejak dini. Pengetahuan dan kesadaran yang dimilki anak, diharapkan mampu memberikan dampak bagi kebiasaan hidup sehat dalam keluarga. Anak diharapkan menjadi agen kampanye sanitasi, tidak saja dalam keluarga tetapi dalam lingkungan desa.

Berlahan Menata Potensi

Diberkati dengan iklim serta kesuburan tanah, berbagai jenis tanaman tumbuh subur di desa Pocong. Manajemen perkebunan yang tidak terencana dan tidak konsisten, berlahan mulai diperbaiki pemerintah desa. Untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus ekonomi keluarga, bantuan bibit jagung telah dilakukan tahun 2019 melalui kelompok tani.

Hampir disepanjang jalan dalam Kawasan perkampungan, beberapa jenis tanaman mangga berbuah dengan sangat lebat. Sayangnya selama ini hanya dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga. Potensi yang belum dimanfaatkan ini, rupanya menjadin kegelisahaan Aloysius, yang berencana meningkatkan jumlah tanaman ini sebagai potensi ekonomi bagi warga.

Memaksimalkan potensi ikan air tawar, pemerintah desa Pocong akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Timur, untuk membahas road map bersama monitoring dan pemberdayaan bantuan bibit ikan, yang telah disalurkan kepada kelompok masyarakat. Optimalisasi potensi perikanan ini, diharapkan mampu menunjang gizi keluarga. Perkembangan dalam skala besar sektor ini nantinya, akan menjadi kabar gembira bagi peluang ekononomi baru dengan menempatkan desa desa lain sebagai pasar baru.

Berbagai potensi desa Pocong, memberi banyak kemungkinan pengembangan jenis usaha baru. Lulusan perguruan tinggi yang kembali ke desa banyak memberi ide ide segar bagi pemerintah desanya. Antusiasme generasi milenialnya, tentu menjadi optimisme yang harus dibarengi dengan pelembagaan ide kreatif yang didukung berbagai pihak.

Merajut Cara Baru

Terkait penanganan stunting, upaya desa Pocong telah memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Rangkaian kebijakan yang sedang berjalan dan yang akan dilaksanakan pada tahun 2020, persoalan Stunting sepertinya bisa segera diatasi dengan tuntas.

Namun demikian berbagai tantangan baru, juga menuntut cara cara baru. Keberadaan Tim Penggerak PKK tingkat desa yang belum maksimal, tentu bisa bekerjasama dengan generasi milenial desa Pocong yang memiliki gagasan segar. Agenda dasawisma yang menjadi perhatian Theresia Wisang sebagai TP PKK Tingkat Kabupaten bisa menjadi skema kerjasama berbagai pihak. Sehingga lebih efisien, efektif dan juga produktif.

Ancaman yang Diam

Stunting sesungguhnya persoalan laten yang bisa muncul kapan saja oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah potensi bencana alam, yang mampu mengancam berbagai aspek, baik sosial, ekonomi bahkan budaya. Terganggunya salah satu aspek akibat dampak bencana alam misalnya, tentu akan berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, terutama kaum perempuan dan anak.

Desa Pocong sendiri, terletak diwilayah topografi yang memiliki tingkat kemiringan tanah yang cukup curam. Dampak perubahan iklim yang terjadi akhir akhir ini, ibarat pemicu yang bisa meledak kapan saja. Keberadaan batu batu berukuran raksasa, yang berada di areal persawahan hingga pemukiman penduduk, sesungguhnya bisa menjadi penanda. Dan menjadi ancaman yang diam.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di desa Pocong, seyogyanya mempertimbangkan potensi sebaran rentan longsor, mitigasi dan penanggulangan, serta berbagai upaya lainnya, yang terkait dengan pemanfaatan ruang.

Menyadari ancaman yang diam bukan berarti pesimistik, melainkan sebagai sebuah pra kondisi untuk menyiapkan berbagai langkah untuk hidup harmoni bersama alam sekaligus membangun masa depan.

(ManggaraiTimur/MC/Patrys Anggo)


We have Android App!

Install Manggarai Timur App for better Browsing

Download

ANGGOTA DPRD

  • AGUSTINUS TANGKUR

    AGUSTINUS TANGKUR, S. AP

  • BERNADUS NUEL

    BERNADUS NUEL, SH

  • ABUBAKAR NASIDIN

    ABUBAKAR NASIDIN, A.MD

  • AMBROSIUS DON

    AMBROSIUS DON, SS

  • BAUL KAMELUS

    DRS. BAUL KAMELUS

  • BONAVANTURA JEMARUT

    BONAVANTURA JEMARUT, SH

  • DONATUS DJEMATU

    DONATUS DJEMATU, SM

  • DAMU DAMIANUS

    DAMU DAMIANUS, S.Sos, MM

  • BONEFASIUS ASAK JERAMAT

    BONEFASIUS ASAK JERAMAT, A.Md

  • EVARISTUS SERI SUWARDI

    EVARISTUS SERI SUWARDI

  • FERDINANDES ALFA

    FERDINANDES ALFA

  • FERDINANDUS MAZMUR

    FERDINANDUS MAZMUR, S.PI

  • FLORENSIA PARERA

    FLORENSIA PARERA

  • GORGONIUS DREPLA BAJANG

    IR. GORGONIUS DREPLA BAJANG

  • HERMAN HARDI

    HERMAN HARDI, SH

  • JAFAR PETRUS

    JAFAR PETRUS, SH

  • JEMAIN UTSMAN

    JEMAIN UTSMAN, S.AG

  • LAURENSIUS BONAVENTURA BURHANTO

    LAURENSIUS BONAVENTURA BURHANTO, S.Sos

  • LUCIUS MODO

    LUCIUS MODO, S.FIL

  • RIKARDUS DIAMIL RUNGGAT

    RIKARDUS DIAMIL RUNGGAT, S.IP

  • SALESIUS MEDI

    SALESIUS MEDI

  • SIFRIDUS ASMAN

    SIFRIDUS ASMAN

  • TARSAN TALUS

    TARSAN TALUS, A.MD

  • VINSENSIUS REAMUR

    VINSENSIUS REAMUR, SE

  • TARSISIUS SJUKUR

    TARSISIUS SJUKUR, SS

  • Yosep Ode

    YOSEF ODE

JDIH Manggarai Timur

NEWSLETTER

Please enable the javascript to submit this form

LOKASI KAMI :