Sejak diresmikan sebagai Kabupaten Literasi pada senin (03/05/2021), Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur terus berupaya mendorong masyarakat untuk menjadikan literasi sebagai suatu budaya, khususnya di tengah kalangan generasi muda yang saat ini berada di bangku pendidikan. Pentingnya literasi telah disampaikan oleh Kemendikbud (2016) bahwa budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kemampuan peserta didik untuk memahami informasi secara analitis, kritis dan reflektif.

 

 

Budaya literasi bukanlah sebuah hal mudah untuk dibangun karena membutuhkan kesadaran dan semangat untuk membawa perubahan serta dijadikan sebuah kebiasaan. Hal ini tentu menjadi landasan pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk terus berkomitmen memupuk budaya literasi di tengah masyarakat, secara khusus dalam berliterasi budaya, yang secara praktis mendalami pengetahuan setiap insan tentang budaya dan kearifan lokal.

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.M.Hum dalam sambutannya pada Grand Final Lomba Tutur bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtida’iyah (MI) tingkat Kabupaten Manggarai Timur tahun 2021 (Rabu, 05/05/2021) menyampaikan melalui literasi setiap orang mampu memperkenalkan budaya dan kearifan lokal kepada dunia. Bupati Agas juga menekankan pentingnya generasi muda memahami semua aspek yang terdapat dalam budaya manggarai sehingga akan berdampak pada karakter anak serta melestariakan budaya manggarai di zaman modern.

saya mengapresiasi kegiatan ini, saya melihat tadi, anak-anak dengan bagusnya menceritakan cerita rakyat serta bisa melihat intisari atau makna dari cerita yang dibawakan. Kalian semua adalah pemenang. Kita semua bisa lihat, dengan berliterasi, kita dapat memperkenalkan budaya kita, kepada orang-orang luar. Mereka datang berwisata untuk menyaksikan budaya kita, maka kita diharuskan mampu mengetahui, mampu memahami budaya dan kearifan lokal, untuk dapat diinterpretasikan dengan baik. Saya mengharapkan anak-anak harus tetap semangat dalam membangun budaya literasi ini dan kedepannya, lebih banyak lagi cerita rakyat dan sumber-sumber bacaan berbasis budaya, lebih banyak lagi peserta, dari seluruh kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur, demi melestarikan kearifan lokal dan budaya manggarai” jelas Agas Andreas.

Langkah membangun sinergitas antara budaya literasi dan literasi budaya mulai digerakkan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bekerja sama dengan media DERANA.ID, menyelenggarakan Lomba Tutur bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtida’iyah (MI) tingkat Kabupaten Manggarai Timur tahun 2021.

Dengan membawa tema “Membangun generasi muda Indonesia gemar Membaca serta menumbuhkan karakter bangsa melalui kecintaan terhadap budaya lokal”, setiap peserta menuturkan cerita rakyat yang telah dipilih serta menafsirkan makna dari cerita tersebut dengan harapan dapat memupuk kebiasaan membaca. menginterpretasikan makna yang terkandung pada setiap cerita serta menanamkan rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal.

Cerita rakyat merupakan salah satu contoh literasi budaya yang dipercaya mampu membangun karakter generasi muda. Cerita rakyat mengandung nilai etika, moral, spiritual, dan kearifan lokal sesuai dengan kultur yang hidup di tempat cerita rakyat tersebut berasal.

Dengan demikian, sinergitas antara budaya literasi dan literasi budaya dipercaya mampu meningkatkan pengetahuan serta pemahami setiap orang tentang budaya lokal , demikian pula dengan membangun karakter setiap orang yang berlandaskan pada budaya dan kearifan lokal.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Manggarai Timur, Yustinus M. Nanga, mengatakan bahwa lomba bertutur yang diselenggarakan ditingkat kabupaten merupakan penjaringan untuk kegiatan lomba tingkat Propinsi yang akan dilaksanakan di Kupang.

Lomba bertutur ini selain menjaring peserta untuk berlomba di tingkat propinsi juga sebagai bagian dari peran dan bentuk tanggung jawab Pemda dalam meningkatkan minat membaca pada anak-anak sejak usia dini. Kebiasaan membaca akan membawa anak-anak pada kemampuan bercerita atau bertutur dan ini akan menjadi modal untuk masa depan mereka.” Ungkap Yustinus.

Dengan demikian, melalui kegiatan ini, diharapkan obor tanda semangat berliterasi, yang telah dinyalakan sejak senin (03/04/2021), dapat terus bernyala menandakan semangat seluruh masayarakat Kabupaten Manggarai Timur untuk menjadikan literasi sebagai budaya demi generasi muda yang maju, berkarakter, dan berprestasi.

(Media Center Manggarai Timur/Angelino Menggot)