Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas membuka kegiatan Forum Flores, Lembata, Alor dan Bima (Floratama) yang diselenggarakan oleh Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) di Borong, pada Selasa (20/04/2021).
Dengan mengusung tema ”komunikasi, koordinasi, kolaborasi pariwisata ekonomi kreatif berkelanjutan dan berdaya saing”, kegiatan Forum Floratama ini merupakan bagian dari agenda BOPLBF sebagai wadah membangun kekuatan jejaring koordinasi dan sinkronisasi bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah serta para Pemangku Kepentingan Pariwisata dari berbagai elemen masyarakat, akademisi, kalangan bisnis, media, dan pemuda di 11 Wilayah Kabupaten Koordinatif BOPLBF.
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas dalam sambutan pembukannya menyampaikan pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu dari jabaran visi misi MATIM SEBER untuk meningkatkan perekonomian daerah. Adapun prioritas utama pengembangan pariwisata di Kabupaten Manggarai Timur yaitu melalui Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism).
“Visi ketiga MATIM SEBER menjabarkan peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Salah satu prioritas pengembangan pariwsata di Kabupaten Manggarai Timur adalah pengembangan Desa Wisata. Kita sudah menetapkan 5 (lima) desa wisata sesuai dengan potensi yang ada, ada Desa Colol dengan Kopinya, Desa Golo Loni dengan sawahnya dan perbukitan, Desa Bamo dengan pantainya, Desa Nanga Mbaur dengan Rughunya, dan Rana Tonjong, lalu ada compang ndejing dengan pantainya.” jelas Agas Andreas.
Agas Andreas juga menambahkan dalam hal pengembangan pariwisata daerah, pemerintah bertindak sebagai fasilitator yang menyiapkan regulasi, fasilitas pelayanan, pengembangan infrastruktur dasar serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Dalam konteks itu, pemerintah berperan sebagai fasilitator, bukan pelaku utama. Kita selaku fasilitator yang menyiapkan regulasi, menyiapkan fasilitas layanan, infrastruktur seperti jalan, distribusi air, listrik dan yang paling diinginkan masyakat adalah infrastruktur jaringan, juga menyiapkan sumber daya manusia.” Pungkas Agas Andreas sambil membuka kegiatan secara resmi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Industri dan Kelembagaan BOPLBF, Nesya Amelia menyampaikan ketersediaan sumber daya manusia dibidang pariwisata masih menjadi kendala tidak hanya di flores tapi hampir diseluruh indonesia. Adanya kelompok sadar wisata (Pokdarwis) menjadi salah satu solusi meningkatkan kapasitas SDM menuju pariwisata berbasis masyarakat. pihaknya tengah dan akan mendukung program peningkatan potensi lokal di manggarai timur bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM), mungkin ini tidak hanya terjadi di Manggarai Timur saja, tapi terjadi di seluruh wilayah Indonesia. SDM ini tidak hanya pelakunya saja, tetapi terkait tata kelolanya, terkait kelembagaannya. Sebagai salah satu contoh, dengan adanya beberapa anggota Pokdarwis (Kelompok Masyarakat Sadar Wisata), itu merupakan salah satu solusi dari masalah pengembangan SDM. Lembaga itu penting, agar bagaimana destinasi wisata ini dapat dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri. Selain itu juga, bagaimana kita bisa mengelola produk-produk unggulan yang bisa dijadikan produk khas Manggarai Timur demi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif .” Jelas Neysa.
Melalui kegiatan Forum Floratama ini, BOPLBF selaku perpanjangan tangan Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dapat memberikan Key Points Usulan Penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo Flores yang akan berfungsi sebagai panduan bagi pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas secara terpadu.
(Media Center Manggarai Timur/Angelino Menggot/Muhhamad Yamin)