manggaraitimurkab.go.id - Wakil Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas mengingatkan kembali pesan Gubernur NTT periode 1978-1988, dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H yang mengatakan bahwa masyarakat harus memiliki harga diri dan bangga mengkonsumsi pangan yang ditanam sendiri.
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan penanaman secara simbolis bibit padi membramo di Buntal (27/09/2016). Program ini merupakan program gerakan tanam serentak, agenda kerja Kementerian Pertanian yang bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat.
Agas Andreas yang didampingi komandan Kodim 1612 Manggarai Letkol Czi Hartanto juga memberi apresiasi kepada petani yang telah lama mempraktekkan metode tanam bervariasi. Pola ini tidak saja memberi keuntungan secara ekonomis karena jenis produksi yang variatif tetapi juga memeliharan humus tanah.
Ditambahkanya, masyarakat harus memanfaatkan pupuk organik dan meninggalkan pupuk kimia yang bisa membahayakan kesehatan manusia dan mencemari lingkungan. Untuk itu sistem pertanian integrasi dapat dijadikan sebagai pola pertanian di Kabupaten Manggarai Timur. Selain itu, Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait mesti mendorong pembentukan kelompok tani berdasarkan luas hamparan sawah sehingga memudahkan manajemen pengelolaan pertanian.
“Pembangunan sektor pertanian tidak bisa dilakukan secara parsial sebab pertumbuhan jumlah penduduk harus diimbangi dengan ketersediaan pangan bagi masyarakat ” ujarnya.
Buntal, di desa Golo Lijun, Kecamatan Elar menjadi wilayah potensial yang memiliki luas lahan mencapai 811 hektare. Sementara luas lahan yang telah dimanfaatkan hingga tahun 2016 mencapai 300 hektare yang dikelolah oleh 10 kelompok tani penerima bantuan. (kmf)