ManggaraiTimur.go.id,Borong-Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo bersama Dekranasda Kabupaten Manggarai Timur menggelar seminar digitalisasi negeri tahun 2022 spesial Provinsi NTT dengan tema “Peningkatan Sumber Daya Manusia menuju UMKM Go Digital”, bertempat di Aula Kopdit AMT Borong, pada Senin (25/07/2022).
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum, dalam sambutan pembukannya menyampaikan di era revolusi industri 4.0 saat ini, kemajuan teknologi komunikasi dan informatika (TIK) menjadi titik balik peningkatan ekonomi setelah dua tahun dunia dilanda pandemi COVID-19. Sehingga diharapkan sektor UMKM bertransformasi menuju ekosistem digital dimana pelaku usaha bebas memasarkan produk-produknya. Bupati Agas juga menjelaskan, Pemda Manggarai Timur melalui Dinas Komunikasi dan Infromatika telah melaksanakan pembangunan infrastruktur fisk TIK, yakni pembangunan tower BTS pada 76 lokasi dan pemasangan super Wifi pada lembaga pendidikan SMP dan SMA, serta Puskesmas.
“Kita harapkan dengan adanya seminar ini, dapat mendorong inisiatisme melalui kerja nyata, secara khusus bagi para pelaku UMKM, sehingga makin cakap dalam menggunakan internet. Sekarang ini, kita sudah berada pada era revolusi industri 4.0 dan Pandemi COVID-19 menjadi momentum bagi kita untuk bertransformasi menuju ekosistem digital. Fokus pengembangan TIK kita adalah percepatan pendistribusian informasi tenaga dan SDM. Maka dari itu, pemda telah melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur fisik TIK, harus dapat dimanfaatkan dengan baik. ” Jelas Bupati Agas.
Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai Timur, Ny. Theresia Wisang Agas dalam paparannya menyampaikan kegiatan ini bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam memanfaatkan media berbasis online untuk memasarkan produk-produk lokal. Selain itu, Theresia juga menekankan pentingnya meminimalisir dampak-dampak negatif akibat kurangnya literasi digital bagi para pengguna media online, secara khusus bagi pelaku UMKM guna menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk-produknya.
“Jadi produk-produk kita dapat dijual melalui media-media tersebut, namun, seperti yang saya tegaskan, saring dulu sebelum di-sharing, artinya kita sebagai pengguna media sosial harus bijak, tingkatkan literasi digital, harus waspada terhadap berbagai modus penipuan. Khusus bagi para pelaku UMKM ini, masalah yang sering ditemukan dalam penjualan online adalah kualitas barang yang tidak sesuai ekspektasi. ini harus dijaga, karena menjaga kepercayaan konsumen sangat penting demi kelangsungan usaha tersebut.”Jelas Theresia.
Senada dengan hal ini, Ketua Panitia Seminar Digitalisasi Negeri Tahun 2022 Kabupaten Manggarai Timur, Eri Rahmat menjelaskan kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan daya saing UMKM lokal Kabupaten Manggarai Timur dengan daerah lain di luar pulau Flores yang lebih dulu bertransformasi menuju go digital. Selain itu, Eri juga menyampaikan instagram menjadi platform pilihan utam untuk seminar kali ini karena persentase penggunanya di Indonesia mencapai 61 persen, sehingga dengan demikian potensi pasarnya besar dan upaya analisis pasar lebih efektif .
“Kita pakai instagram dulu sebagai medium agar lebih efektif pelatihannya, kita harapkan ke depan lebih banyak lagi platform seperti Facebook dan E-commerce, yang tentunya jangkauan pasarnya juga sangat besar. Saat ini saja, anak-anak muda pasti sudah punya akun media sosial. Sehingga kita juga bisa membuat segmentasi pasarnya, baik itu berdasarkan usia dan minatnya serta kategori segmentasi lain, sehingga memudahkan kita dalam mencari target pasar.” Jelas Eri.
Kegiatan dilaksanakan dengan dua metode yakni pemaparan materi oleh narasumber dan sesi tanya jawab antara narasumber dengan peserta yang berasal dari pelaku UMKM di Kabupaten Manggarai Timur. Bersama dengan Ketua Dekranasda, turut hadir sebagai narasumber dalam seminar ini yaitu Ketua KADIN Kabupaten Manggarai Timur, Maksimilian Nalang Firman Demorin, ST; Akademisi Teknologi, Irene Laksiningtyas; dan Frederik Satria Umak bersama Winfried Helen Petri, dari manajemen Bank NTT cabang Borong. (KOMINFO KMT)