ManggaraiTimur,MC- Dalam Lokakarya Diseminasi Data Penyandang Disabilitas tahun 2025, Direktur Yayasan AYO Indonesia, Tarsi Hurmali, dalam laporannya menyampaikan, adanya tantangan pengelolaan data kaum disabilitas di Indoensia serta solusi konkrit yang ditempuh di kabupaten Manggarai Timur.
Sebelumnya pengelolaan data disabilitas sangat tergantung pada capaian kinerja pemerintah pusat, Propinsi dan Kabupaten. Pengelolaan data secara sentralistik ini, justru berdampak pada kondisi data yang tidak relevan dengan kondisi sosial masyarakat desa. Hal ini diakibatkan oleh faktor pembiayaan, serta program pendataan yang hanya dilakukan secara berkala.
Rentang waktu pendataan yang panjang justru menjadi “ruang kosong “ data disabilitas yang tidak lagi menggambarkan kondisi faktual yang terus dinamis. Akibatnya banyak kaum disabilitas, yang tertinggal dari pelayanan pemerintah.
kesadaran bersama antara pemerintah kabupaten Manggarai Timur, melalui Dinas Sosial, Dinas PMD dan Yayasan AYO Indonesia, melahirkan inisiasi untuk menyiapkan sumber daya manusia dari setiap desa, untuk memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam mengumpulkan data dan pemutakhiran data yang bisa dilakukan sesuai dengan dinamika sosial yang ada.
Tarsi Hurmali, juga menyampaikan bahwa inisiasi ini, telah dilaksanakan sejak Boni Hasudungan, bertugas sebagai Penjabat Bupati Manggarai Timur. Langkah konkrit langsung dilakukan ketika itu, dengan menggelar pelatihan serta pengelolaan data di beberapa kecamatan di kabupaten Manggarai Timur. “ Dan hasilnya luar biasa pak Bupati. Dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang ada, perangkat desa kita ternyata mampu melakukan pengelolaan data dengan baik “, jelas Tarsi Hurmali, di Lehong, Selasa ( 15/04/2025).
Pemahaman yang masih keliru tentang inklusifitas juga berdampak pada pendekatan yang salah terhadap kaum disabilitas dan justru semakin meninggalkan tujuan inklusif. Beberapa contoh praktek inklusif yang tepat dan bisa dijadikan sebagai rujukan dalam implementasinya adalah anak anak disabilitas bersekolah di sekolah umum dengan melakukan penyesuaian, tergabungnnya kaum disabilitas dalam kelompok tani, kelompok budidaya ikan, ternak serta akses untuk mendapatkan bantuan seperti toilet bersih yang terkait isu sanitasi.
Dari laporan tersebut, antusiasme mayoritas Kepala desa dan Lurah di kabupaten Manggarai Timur, bersama enumerator yang terus bekerja, menjadi harapan tidak akan ada lagi ruang kosong, data kaum disabilitas di kabupaten Manggarai Timur.
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, yang temui disela sela acara, menyampaikan pentingnya ketersediaan data statistik yang benar sehingga bisa menjadi basis kebijakan yang tepat. “ Ketika desa bisa menghasilkan data yang benar, tentu kebijakan pemerintah kabupaten dan desa akan tepat karena sesuai dengan dinamika yang berkembang. Dan juga bisa memberikan gambaran yang utuh tentang bagaimana cakupan kebijakan yang harus direncanakan, serta membantu perumusan strategi, sehingga setiap program kita, tidak meninggalkan kaum disabilitas pada sektor sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik “ tegas Agas Andreas.
(ManggaraiTimur/MC/Patrys Anggo)