ManggaraiTimur/MC- Kepala desa Wangkar Weli, Rofinus Namat, mengisahkan dirinya seringkali mendapat teror bernada ancaman, melalui sambungan telepon, yang mengatasnamakan institusi kepolisian, inspektorat dan LSM tertentu. Dirinya diminta untuk menyerahkan sejumlah uang.
Rofinus menjelaskan, pengalaman serupa ternyata juga dialami oleh banyak Kepala desa di Kabupaten Manggarai Timur. Pihaknya juga cemas, karena tidak dapat memastikan kebenaran identitas pelaku teror. Dampaknya aksi teror yang dialami seringkali mengganggu produktivitas mereka dalam bekerja,bahkan mengganggu kehidupan pribadi.
Hal ini terungkap, dalam Kegiatan Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi tingkat Kabupaten Manggarai Timur, yang digelar oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Manggarai Timur, beserta Polres Manggarai Timur, Rabu (4/10/2023) di Kecamatan Lamba Leda Timur.
Merespons laporan tersebut, Laurensius Karlo, auditor inspektorat Kabupaten Manggarai Timur, memberikan solusi untuk mengatasi aksi teror tersebut, dengan melaporkannya kepada Unit Pengendali Gratifikasi (UPG), Inspektorat Daerah Kabupaten Manggarai Timur.
“ Sekretariat UPG ada di inspektorat. Kalau ada laporan terkait dugaan gratifikasi dari aksi teror seperti tadi, silahkan untuk melapor kepada Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) di Inspektorat Daerah Kabupaten Manggarai Timur, “ ujar Laurens. UPG bisa dihubungi melalui admin UPG, pak Ismail dengan nomor kontak 082 342 386 696. Atau melalui surat elektronik dengan alamat This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..
Dalam sesi dialog, Merespons hal ini, Laurensius menyarankan korban pelaku teror untuk melaporkan terlebih dahulu kepada Unit Pengendalian Gratifikasi ( UPG di Inspektorat Daerah Kabupaten Manggarai Timur.
Keberanian Rofinus namat, layak diapresiasi, sebab pengalaman teror yang dialami seringkali hanya disimpan dalam wilayah privat dan berlahan mengikis kesehatan mental para korban. Isu pemberantasan korupsi, memang menjadi isu yang dianggap sangat “ mematikan “ oleh pihak pihak yang tidak bertanggungjawab, dengan mengatasnamakan berbagai lembaga pemerintah, kepolisian ataupun NGO.
( Manggaraitimur/MC/ Patrys Anggo )