ManggaraiTimur.go.id, Borong- Bupati Manggarai Timur, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Ir. Boni Hasudungan Siregar, bersama Pastor Paroki St. Hubertus Sok, P. Gabriel Y.N. Bahan, CMF, secara resmi membuka pagelaran Festival Budaya dan Pameran Ekonomi Kreatif Pariwisata Holistik Pantai Ligota, bertempat di Pantai Ligota, Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, pada Selasa (05/07/2022).
Pagelaran yang dilaksanakan selama dua hari ini yakni tanggal 05 juli hingga 06 Juli 2022 merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Paroki St. Hubertus Sok dalam rangka mewujud-nyatakan tema tahun pastoral pariwisata holistik yang dicanangkan oleh Keuskupan Ruteng yakni Berpastisipasi, Berbudaya, dan Berkelanjutan.
Selain itu, Festival ini juga dipadukan dengan ritual puncak perarakan arca Bunda Maria setelah dua bulan dihantar pada setiap Kelompok Basis Gereja (KBG) yang ada di dalam wilayah Paroki St. Hubertus Sok. Dengan demikian, sebelum acara pembukaan berlangsung, kegiatan diawali dengan perarakan arca Bunda Maria menuju Pantai Ligota kemudian dilanjutkan dengan Misa meriah pembukaan Festival bertajuk budaya ini.
Ketua Panitia Festival, Agus Harum dalam laporannya menjelaskan festival ini dilaksanakan berkat kerja sama berbagai elemen mulai dari Tokoh adat, Tokoh masyarakat, Pemerintah Desa Compang Ndejing dan Pemerintah Desa Watu Mori, Lembaga Pendidikan, serta seluruh umat di 33 KBG. Agus Harum juga, menyampaikan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga semua pihak wajib bekerja sama dalam memajukan sektor ini. Maka gereja bersama pemerintah Kabupaten Manggarai Timur memiliki gagasan yang sama, yakni membangun sektor pariwisata yang tentunya berasaskan budaya manggarai serta berkelanjutan.
“Selain mendukung tema tahun pastoral pariwisata holistik, kegiatan festival ini juga dilaksanakan sebagai bentuk dukungan penuh terhadap visi kedua Matim Seber yakni mengembangkan ekonomi unggulan berbasis pertanian berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, industri kecil, koperasi, UMKM serta mewujudkan pembangunan desa berbasis budaya.” Jelas Agus Harum.
Sementara itu, Pastor Paroki St. Hubertus Sok, P. Gabriel Y.N. Bahan, CMF, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh elemen yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini. Pater Gabriel menjelaskan gereja melalui tahun pastoral pariwisata holistik ini kembali mengingatkan pentingnya melestarikan budaya manggarai yang sudah mulai terkikis oleh perkembangan zaman sehingga dalam membangun daerah ini harus dilandasi oleh budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.
“Kita sebagai co-creator Allah atau Pencipta kedua harus mampu menjaga budaya kita ini, budaya diciptakan atau dihasilkan melalui gagasan dan memiliki makna, baik dalam bentuk tarian, motif adat, rumah adat dan lain sebagainya, maka dari itu kita wajib menjaga dan melesarikan ini. Selain itu, kita memiliki alam yang indah, perlu kita syukuri, den tentunya memaksimalkan potensinya untuk dijadikan lahan pertanian maupun pariwisata seperti pantai Ligota yang kita tempati saat ini, yang pasti harus berkelanjutan, tidak perlu ada pembangunan yang merusak alam, tetapi harus dilestarikan, inilah yang menjadi poin penting dalam pembangunan pariwisata holistik ini.” Ungkap Pater Gabriel.
Selanjutnya, dalam Sambutan Pembuka Bupati Manggarai Timur yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah, Ir. Boni Hasudungan Siregar menyampaikan pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi super premium merupakan peluang besar bagi Kabupaten Manggarai Timur yang berperan sebagai kabupaten penyangga dalam membangun sektor pariwisata. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur telah berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism), yang mana peran aktif masyarakat menjadi modal utama mendukung pemerintah mengembangkan sektor potensial ini.
“Labuan Bajo telah menjadi destinasi super premium, dan kita tidak boleh menjadi penonton, kita harus bergerak. Pemda telah berkomitmen untuk mengedepankan peran aktif masyarakat dalam proses pengembangan sektor pariwisata ini. Kita ini adalah investornya, maka baik itu pengembangan tempat maupun pelayanan wisatawan harus oleh masyarakat. Compang Ndejing telah ditetapkan sebagai salah satu Desa Wisata maka kedepannya perlu ada upaya mengembangkan berbagai fasilitas, seperti Homestay agar wisatawan yang datang berkunjung merasa aman dan nyaman di tempat kita”. Jelas Boni Hasudungan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Timur, Albertus Rangkak; Kepala Bank NTT cabang Borong, Nurchalis Tahir; Wakil Dewan Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste Prefek Kerasulan, P. Nikolaus Ilan, CMF; Direktur Sekolah Tinggi Hidup Bakti di Manila Filipina, P. Agustinus Syukur, CMF; Ketua DPP Paroki St. Hubertus Sok, Menggot Yuvensius, Kepala Desa Compang Ndejing, Kepala Desa Watu Mori, Kepala Desa Nanga Labang dan Umat Paroki St. Hubertus Sok. (KOMINFOKMT/Angelino Menggot)