Senin, 02/11/2015
Warga desa Golo Meni dan desa Mokel, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur melakukan ritual ‘tegi wae’ di sumber mata air Golo Naru (29/10/2015).
Ritual ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan instalasi air bersih di dua desa tersebut. Proyek instalasi air minum bersih senilai 1,9 milyard ini dikerjakan CV Citra Intan Perdana, dengan sumber dana APBN tahun anggaran 2015.
Ritual ‘tegi wae’ berlangsung khusuk, para tua teno, tua golo dan tua beo dari dua desa serta kepala desa Golo Meni dan kepala desa Mokel terlihat hadir dalam rangkaian acara tersebut, Hadir pula Romo Anthon Sanor, Pr mewakili Pastor Paroki Mukun, pelaksana proyek, konsultan dan para pekerja.
Bernabas Jangga, salah seorang tua adat yang hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa ritual tegi wae adalah bentuk permohonan kepada leluhur dan Tuhan sebagai Sang Penguasa alam semesta untuk mengijinkan penggunaan sumber mata air bagi kebutuhan masyarakat sekaligus memohon kepada leluhur untuk terus menjaga agar air tetap mengalir dan memberikan kehidupan bagi masyarakat sekitar.
Puncak ritual tegi wae ditandai dengan pemotongan hewan kurban di sumber mata air sebagai simbol persembahan kepada leluhur dan ungkapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Dalam doa pemberkatan lokasi, Romo Anthon menegaskan, air adalah kebutuhan utama manusia, karena itu manusia punya kewajiban untuk menjaga dan melestarikan setiap sumber mata air yang dimiliki.
Pada kesempatan yang sama Kepala Desa Golo Meni, Herman Jehadut menyampaikan rasa syukurnya karena kegiatan berjalan lancar, mengingat lokasi mata air ini adalah lokasi kedua setelah lokasi awal dibatalkan karena adanya perbedaan pendapat antar warga. Tidak hanya itu, kerinduan masyarakat desa golo meni dan desa mokel untuk memiliki air bersih akan segera terwujud sehingga beliau berharap agar masyarakat mendukung Organisasi Pengelola Air minum (OPAM) sebagai operator penyaluran air bersih ke rumah-rumah warga. (kmf)