Hasil pengukuran terhadap balita di Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur (KMT) pada Bulan Agustus 2024 menunjukkan bahwa 141 balita dari 1.541 sasaran yang diukur, mengalami stunting. Jumlah ini bedasarkan data Dinas Kesehatan KMT hasil e-PPGBM periode Agustus 2024. Balita yang mengalami stunting ini tersebar di 10 desa pada wilayah kerja Puskesmas Mukun dan Puskesmas Ketang.

Read more: JUMLAH STUNTING DI KOTA KOMBA UTARA PADA AGUSTUS 2024

Hasil pengukuran terhadap balita di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur (KMT) pada Bulan Agustus 2024 menunjukkan bahwa 306 balita dari 2.236 sasaran yang diukur, mengalami stunting. Jumlah ini sesuai dengan data Dinas Kesehatan KMT hasil e-PPGBM periode Agustus 2024. Balita yang mengalami stunting ini tersebar di 20 desa pada wilayah kerja Puskesmas Sita dan Puskesmas Lalang.

Read more: STUNTING DI RANA MESE PADA AGUSTUS 2024

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dari hasik e-PPGBM periode Agustus 2024 jumlah kasus Stunting di Kecamatan Borong sebanyak 240 balita. Jumlah ini tersebar di wilayah kerja Puskesmas Borong, Tilir, Puskesmas Lebi dan Puskesmas Peot yang wilayah kerjanya mencakup 16 desa dan 3 kelurahan.

Read more: KONDISI STUNTING DI KECAMATAN BORONG PADA AGUSTUS 2024

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dari hasik e-PPGBM periode Agustus 2024 jumlah kasus Stunting di Kecamatan Lambaleda Utara sebanyak 132 balita. Jumlah ini tersebar di wilayah kerja Puskesmas Dampek dan Puskesmas Weleng yang wilayah kerjanya mencakup 11 desa.

Read more: DATA STUNTING DI KECAMATAN LAMBALEDA UTARA PADA AGUSTUS 2024

Satar Punda, KominfoMatim - Pemerintah Desa Satar Punda di Kecamatan Lambaleda Utara, Kabupaten Manggarai Timur (KMT) mengalokasikan anggaran khusus penanganan stunting pada tahun 2024 sebesar 20 juta rupiah. Hal itu disampaikan Kepala Desa Satar Punda, Fransisco E. Budiman di Satar Teu, Senin, 07/10/2024.

Read more: Pemdes Satar Punda Anggarkan 20 Juta untuk Penanganan Stunting tahun 2024

ManggaraiTimur,MC- Walaupun telah menjadi ancaman nyata dan merenggut korban jiwa, penanganan penyakit rabies hingga saat ini masih belum optimal. Sementara disisi lain, secara sosiologis mayoritas masyarakat di kabupaten Manggarai Timur, memelihara anjing dan kucing yang masuk dalam kategori hewan penular rabies ( HPR ).
Read more: RABIES MASIH MENGINTAI, PEMERINTAH DESA JADI PANGLIMA PERANG MELAWAN MUSUH YANG TAK TERLIHAT

More Articles ...

We have Android App!

Install Manggarai Timur App for better Browsing

Download

JDIH Manggarai Timur

NEWSLETTER

Please enable the javascript to submit this form

LOKASI KAMI :