Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas melaksanakan Panen Raya Padi hasil aplikasi zat Atonik 6.0 L secara simbolis, pada sawah yang dikelola oleh Kelompok Tani Wanita Sehati dan Kelompok Tani Kenari di Toka, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, pada Jumat (24/04/2021).
Bersama Bupati Manggarai Timur, turut hadir Kapolres Manggarai Timur, AKBP Nugroho Arie Siswanto, SH, Dandim 1612 Manggarai, Letkol Kav. Ivan Alfa, S.Sos, Anggota DPRD Provinsi NTT, Yan Mat Ngare, Direktur PT. OAT Mitoku Agrio, Suryadi, Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Asisten II Kabupaten Manggarai, Kadis Pertanian Kabupaten Manggarai, Kadis Pertanian Kabupaten Manggarai Barat, Kadis Pertanian Kabupaten Ngada, Kadis Pertanian Kabupaten Nagekeo, para Penyuluh Pertanian dan para petani pemilik lahan.
Adapun kegiatan Panen Simbolis ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergisitas Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dengan Pelaku Usaha PT. OAT Mitoku Agria yang memproduksi Zat Pengatur Tumbuh Tanaman Atonik serta petani sebagai pelaku utama.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, dalam laporannya menyampaikan penggunaan atonik 6.0 L pada tanaman padi telah memberikan peningkatan yang signifikan pada produktifitas tanaman padi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan produktifitas hasil panen padi di Persawahan Rana Loba pada 10 Februari 2021 lalu, yang merupakan awal Demonstration Plot (Demplot) penggunaan zat atonik secara utuh, dimana selisih hasil panen padi sesudah dan sebelum penggunaan zat atonik mencapai 1,7 per hektar.
“Aplikasi penggunaan atonik ini diaplikasikan di persawahan loba, Kelurahan Rana Loba, di Kelompok Tani Sukamaju II. Aplikasi Atonik secara utuh sejak perendaman padi pad lahan seluas 0,25 Hektar. Tanggal tanamnya 20 November 2020, dan sudah bisa dipanen pada 10 Februari 2021. Hasilnya pada saat itu, 8,3 Ton per Hektar, sedangkan kontrolnya, tanpa penggunaan Atonik hanya 6,6 Ton per Hektar. Jadi selisih kenaikannya 1,7 per Hektar. “ Jelas Yohanes.
Dalam Kesempatan yang sama, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas melalui sambutannya menyampaikan penggunaan atonik 6.0 L pada tanaman padi telah berhasil meningkatkan produktifitas Padi sehingga hal ini dapat menjadi contoh untuk mendorong petani di Manggarai Timur untuk menggunakan atonik demi meningkatkan produktifitas tanaman mereka. Dengan demikian, Suplai atonik 6.0 L di Kabupaten Manggarai Timur perlu ditingkatkan seiring dengan meningkatnya permintaan petani atas atonik 6.0 L ini.
“Mendengar laporan Kepala Dinas Pertanian tadi, dimana penggunaan atonik ini berdampak signifikan terhadap hasil panen padi, maka saya minta stock atonik harus tepat waktu. Karena, hasil ini adalah contoh bagi masyarakat. Sehingga saya meminta untuk persediaan atonik ini harus tepat waktu, sesuai dengan musim tanam. Zat pengatur atonik telah menunjukan hasil yang baik, maka saya meminta untuk mulai diaplikasikan. Maka kita semua diharapkan untuk terus mengkampanyekan penggunaan atonik, khususnya penyuluh-penyuluh pertanian sebagai ujung tombak, agar terus melakukan Demplot atonik yang mana memiliki banyak manfaat dan ramah lingkungan.” Ungkap Agas Andreas.
Media Center Manggarai Timur/Angelino Menggot/Gabriel H.A.Tahir