Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dari hasik e-PPGBM periode Agustus 2024 jumlah kasus Stunting di Kecamatan Borong sebanyak 240 balita. Jumlah ini tersebar di wilayah kerja Puskesmas Borong, Tilir, Puskesmas Lebi dan Puskesmas Peot yang wilayah kerjanya mencakup 16 desa dan 3 kelurahan.
Puskesmas Borong melayani Kelurahan Rana Loba, Kelurahan Kota Ndora, Desa Nanga Labang, Golo Kantar dan Desa Compang Ndejing dengan 97 kasus stunting. Rincianya, Kelurahan Rana Loba 29 kasus, Kelurahan Kota Ndora 24 kasus, Desa Nanga Labang 22 kasus, Desa Compang Ndejing 2 kasus dan Desa Golo Kantar sebanyak 20 kasus stunting.
Sementara wilayah kerja Puskesmas Lebi terdata 46 kasus stunting yang tersebar di 5 desa. Desa Ngampang Mas terdata dengan jumlag stunting terbesar yakni 14 kasus menyusul Desa Benteng Raja dengan 13 kasus, Desa Poco Rii 12 kasus. Selanjutnya Desa Balus Permai dengan 6 kasus dan terakhir Desa Compang Tenda satu kasus stunting.
Wilayak Kerja Puskesmas Tilir terdapat 39 kasus dan tersebar di 4 desa. Desa Benteng Riwu menjadi desa dengan kasus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Tilir dengan 18 kasus, menyusul Waling dengan 9 kasus, Desa Golo Leda 7 kasus, dan Desa Golo Lalong dengan 5 kasus.
Untuk Wilayak Keja Puskesmas Peot terdapat 58 kasus stunting yang tersebar di 4 desa dan satu kelurahan. Desa Bangka Kantar 17 kasus, Desa Compang Kantar dan Gurung Liwut masing-masing dengan 14 kasus, Desa Rana Masak dengan 7 kasus, Sementara di Kelurahan Satar Peot terdapat 6 kasus stunting.
Dengan Demikian dari 3.698 sasaran balita yang diukur pada Bulan Agustus 2024 di Kecamatan Borong, sebanyak 6,5 persennya mengalami stunting. (kmfkmt)